Sabtu, 14 November 2009

Syair Kematian

Postingan ini kukutip dari buku ku yang berjudul BILA WAKTU TELAH BERAKHIR.

Ini adalah awalan sebuah syair yang menceritakan tentang orang yang sudah meninggal.Kemudian dia teringat pada kematian ,perjalananya ke akhirat, dosa serta kemaksiatan yang dilakukannya dihari-hari yang telah lewat.Meskipun syair ini menggambarkan dirinya, namun dapat menjadi nasihat bagi kita:

Perjalananku jauh namun bekal tak mencukupi
Kekuatan ku melemah namun kematian terus mebuntuti
Ku bergelimang dosa namun ku tak menyadarinya
Allah mengetahui apa yang tampak dan dalam hati
Alangkah mulianya Allah karena telah mengasihi
Ku bersimbah dosa namun Dia menutupi
Hari demi hari kulalui tanpa penyesalan
Tanpa tangis, takut, ataupun penyesalan
Aku sendiri yang menutup pintu kesungguhan
Padahal Allah mengawasiku dalam kemaksiatan
Alangkah nista karena ditulis dalam kelalaian
Hatiku terbakar karena diliputi penyesalan
Izinkanlah aku dalam kesendirian
Memutus dunia dengan merenung dan penyesalan

Dikala jasad dibujurkan diatas dipan.Semua sanak keluarga bergerak kesana -kemari.Ada yang memanggil dokter ada yang membcakan doa.Namun , dirinya sudah merasakan masa-masa terakhir.Dia merasakan akan pindah ke alam kubur.

Lalu para pembaca, Bagaimanakah dengan nasib kita nanti. Akankah Husnul atau Su'ul khatimah. Kami memohon ampunan pada Mu ya Allah......[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar