Sabtu, 14 November 2009

Saya pernah ada

Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut.Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga
sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.

Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya.
Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya.

Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.00.

Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah.
Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan". Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh
dewasa.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.

Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.

Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.

Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculanbintik- bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa.

Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai.

Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.

Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.

Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa saya ingin mati". Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati". "Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit
ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini."

Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: "Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat foto ini". Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah.

Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum.

Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du

Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin. Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamakannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu Negara bahkan sampai keseluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini". Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan.

Ada seorang teman di-email bahkan menulis: "Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota . Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat.

Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perempuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu

Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.

Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan:

"Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut.Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati". Yu Yuan kemudia berkata :

"Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati". Wartawan itupun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik". Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya."

Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman
surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.

Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal.

Tolong,..... .. Dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang-orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakana ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh". Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.

Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup.

Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain.

Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung.

Ada seorang pemuda berkata dengan pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah.. ......... ...." demikian kata-kata dari
seorang pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Didepan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie.

Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami diatas sana . Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata

"Aku pernah datang dan aku sangat patuh".

Renungan:
Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan
kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan Dunia.Walaupun hidup serba kekuarangan, Dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama.Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang Pengasih.


waaah...hebat banget sih anak kecil itu ya....terharu banget bacanya...

Kisah yang sangat menyentuh. Bagaimana seorang gadis kecil yang bisa berfikir dewasa. Dia bukan menyerah, tp dia lebih berfikir manfaat. Dengan dana yang dia relakan utk orang lain, menyebabkan banyak yg dpt ditolong. Semoga Allah memberikan ganjaran sesuai dengan kehendak Allah.

Aku jadi ingat kata-kata Mas Romi Satria Wahono (BrainMatics CEO dan ilmukomputer.com )
"Tidak apa hidup ini singkat asal bisa berbuat banyak bagi orang lain, daripada panjang umur tapi sia sia"....

Tetap Tegar

Ada ungkapan bijak lainnya dari pujangga terdahulu

Kita memohon Kekuatan…
Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.

Kita memohon kebijakan…
Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan Hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
Kita memohon kemakmuran…
Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.
Kita memohon Keteguhan Hati…
Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.
Kita memohon Cinta…
Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
Kita Memohon kemurahan/kebaikan hati…
Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.

Begitulah cara Tuhan membimbing Kita. Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan? Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.
Tetaplah berjuang…berusaha…dan berserah diri…
Jika itu yang terbaik maka pasti Tuhan akan memberikannya untuk kita.

Bersyukurlah karena kamu belum memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan,
seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan.
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu,
karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit,
karena di masa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu,
karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru,
karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.

Hidup adalah perjuangan, di sanalah kita juga butuh pengorbanan.

Syair Kematian

Postingan ini kukutip dari buku ku yang berjudul BILA WAKTU TELAH BERAKHIR.

Ini adalah awalan sebuah syair yang menceritakan tentang orang yang sudah meninggal.Kemudian dia teringat pada kematian ,perjalananya ke akhirat, dosa serta kemaksiatan yang dilakukannya dihari-hari yang telah lewat.Meskipun syair ini menggambarkan dirinya, namun dapat menjadi nasihat bagi kita:

Perjalananku jauh namun bekal tak mencukupi
Kekuatan ku melemah namun kematian terus mebuntuti
Ku bergelimang dosa namun ku tak menyadarinya
Allah mengetahui apa yang tampak dan dalam hati
Alangkah mulianya Allah karena telah mengasihi
Ku bersimbah dosa namun Dia menutupi
Hari demi hari kulalui tanpa penyesalan
Tanpa tangis, takut, ataupun penyesalan
Aku sendiri yang menutup pintu kesungguhan
Padahal Allah mengawasiku dalam kemaksiatan
Alangkah nista karena ditulis dalam kelalaian
Hatiku terbakar karena diliputi penyesalan
Izinkanlah aku dalam kesendirian
Memutus dunia dengan merenung dan penyesalan

Dikala jasad dibujurkan diatas dipan.Semua sanak keluarga bergerak kesana -kemari.Ada yang memanggil dokter ada yang membcakan doa.Namun , dirinya sudah merasakan masa-masa terakhir.Dia merasakan akan pindah ke alam kubur.

Lalu para pembaca, Bagaimanakah dengan nasib kita nanti. Akankah Husnul atau Su'ul khatimah. Kami memohon ampunan pada Mu ya Allah......[]

Bila waktu berakhir (1)

"Bagaimana kau merasa bangga akan dunia yang sementara..
bagaimanakah bila semua hilang dan pergi meninggalkan dirimu..
bila saatnya waktu terhenti..
masihkah ada jalan bagimu ..
untuk kembali mengulang ke masa lalu..

dunia ...dipenuhi dengan hiasan...
semua dan segala yang ada akan kembali padanya...
bila waktu telah memanggil...
teman sejati hanyalah amal...
bila waktu telah terhenti teman sejati tinggallah sepi.."

Lirik lagu yang dilantunkan Opick diatas..
benar-benar menggetarkan jiwa raga , melunakan hati dan melembutkan sukma. Dan benar bahwa dari sebuah buku yang kubaca menyatakan dengan mengingat kematian dapat membuat kita jauh dari angan-angan dunia.

Terasa sekali bahwa, ada waktu-waktu saat dunia berada disamping kita , saat itu kita merasa hebat dan bangga dengan yang kita punya. Namun, pernah juga kita akan merasa dunia ini kejam dan tidak adil kepada kita. Kadang aku bertanya-tanya dalam hati, "Apakah hakikat hidupku didunia?" , Rutinitas kuliah terkadang membuat ku bertanya "Apakah hidupku saat ini cuma untuk ini?".
Kalau tiba-tiba bus yang aku tumpangi kecelakaan ,terbalik ataupun terbakar. Lalu cuma sampai disinikah hidupku. Aku belum berbuat apa-apa untuk orang-orang yang aku cintai. Bagaimanakah mereka jika malaikat maut melakukan tugasnya dengan sangat profesional. Apakah dayaku, Bagaimana dengan tanggung jawab dan amanah sedang dilimpahkan kepadaku.

"Sampai kapankah aku diberi waktu?"
Sungguh tiadalah daya manusia jika Allah sudah berkehendak. Baru saja beberapa hari yang lalu , Ayahanda dari seorang temanku menghadapNya. Kejadiannya sungguh diluar dugaan. Ketika kami sedang belajar dikelas ia mendapat telpon yang mengabarkan bahwa Ayahnya telah tiada karena kecelakaan. Padahal paginya mereka baru saja berbincang-bincang.
Itulah kekuasaan Allah. Mau dikata apa manusia kewajibannya hanyalah bertaqwa kepada Allah.

Alqur'an pun telah menjelaskan tentang kemustahilan mengobati kematian.Jika maut sudah menelusup didalam jasad seseorang ,maka dokter dan berbagai macam obat tidak akan bisa menyembuhkannya.

Bacalah ayat ini dengan seksama, dan renungilah maknanya secara mendalam hingga airmata mencair dari peraduannya,

"Sekali-kali jangan.Apabila nafas telah mendesak sampai kekerongkongan.Dan dikatakan kepadanya:'Siapakah yang dapat menyembuhkan?' Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia).Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan).Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau." (Al-Qiyamah :26:30)

lalu,

Adakah pemuda dimasa ini memiliki gadis penjaga
Ataukah pemandian kematian selalu menantinya[].

dan jawabannya adalah sama-sama dapat kita ketahui.

Senin, 09 November 2009

Nasehat Bapak kepada Putrinya

Dari Message Facebook Bimbingan Islami.

Wahai Puteriku ......
Putriku tercinta! Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri, dan berjumpa dengan banyak orang.Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarkanlah nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalamanku, yang belum pernah engkau dengar dari orang lain sebelumnya.
Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral,menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, tetapi kami tidak menghasilkan apa-apa.
Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya.
Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku!!! Kuncinya berada di tanganmu.
Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan.

Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.
Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang
sahabat.
Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan!
Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engakulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu
selamanya.
Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu.

Wahai Putriku.....
lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi. Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu
untuk melamar.
Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial, kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah
menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat.

Tak ada seorangpun yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila ia akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.
Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian
kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami. Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga
sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini?
Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.
Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada
Allah, bila mereka tidak mau bertakwa, peringatkanlah mereka akan
akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu
penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan
kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis
remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal. Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan menaruh simpati?
Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya.
Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu?
Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?
Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara .

Wahai Putriku...
menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah.
Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi wanita berkepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.
Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju keburukan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mau menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai. Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak
berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka.

Wahai Putriku....
kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.
Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisasi, emansipasi dan kehidupan kampus. , mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat orang gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.
Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan selain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat ditemukan kembali.
Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mau menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan
kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkannya, persis seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.
Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran. Selain ini janganlah engkau percayai. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mau perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun kan menjadi baik.

(wallahul musta’an).

NASEHAT Kepada Ibu MUSLIM

"Kasih ibu..
kepada beta....
tak terhingga sepanjang masa....
hanya memberi...
tak harap kembali...
bagai sang surya ,...
menyinari dunia..."

Benar adanya bahwa kasih ibu bagai sinar mentari... Benar pengorbanan beliau sungguh besar.
Beliau yang rela tersakiti karena mengandung, melahirkan lalu kesusahan membesarkan dan mendidik hingga kita tumbuh ,sehat ,cerdas, sholeh dan sholehah.

Tak ada yang bisa membayar jerih payah seorang ibu, walau digantikan dengan emas berlian yang berlimpah.

Hanya sebuah postingan kecil ini yang bisa kutuliskan untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada ibu( Kepada mama disana dan kepada semua ibu didunia).

Postingan ini bersumber dari message facebook Bimbingan Islami mengenai Hakikat Ibu Muslim. Aku Berharap postingan ini mengingat kita kembali kepada betapa mulianya seorang wanita dalam islam dan betapa murninya pengabdian ,cinta kasih , dan pengorbanan seorang ibu.

Ku berharap Allah saja yang memberikan pahala dan rahmat kepada mereka..Dan juga postingan ini kudedikasikan untuk mama ku tercinta yang sudah berada di sisi Allah. sebagai obat rasa rindu dihatiku ini .Sebagai pelipur hati akan kasih sayang beliau.

Dari hati seorang anak yang saat-saat ini merenungi firman Allah.”dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik- baiknya. jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam memeliharaanmu ,maka sekali- kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ ah’ janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia . dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah; wahai tuhanku,kasihanilah mereka berdua, sebagaimana mereka mendidik aku waktu kecil.( AL-Isra ;23-24 )”

"dan kami perintahkan kepada manusia ( agar berbuat baik ) kepada kedua ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapainya dalam 2 tahun. beryukurlah kepadaku dan kedua ibu bapakmu . ” (Luqman ;14 )


saya menulis baris-baris ini kepada orang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku.Dari Abu Hurairah r.a. berkata; seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku ? Beliau Menjawab ; ‘ibumu .”Tanya-nya lagi ? ‘Kemudian siapa ? Beliau Menjawab ; ‘ibumu. Tanya-nya lagi? ‘Kemudian siapa ? Beliau Menjawab ; ‘ibumu. Kemudian tanya lagi; ‘Kemudian siapa ? Beliau menjawab ; ‘Bapakmu.” ( Muttafaq Alaih ).


Wahai ibuku, bagaimanakah saya harus mengungapkan perasaan- perasaan,yang terpendam dalam hati ini ? Tak ada ungkapan yang lebih benar, yang saya dapatkan, kecuali firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
;”katakanlah; ‘Wahai Tuhanku,kasihilah mereka berdua,sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”(ALIsra;24 )


Wahai Ibuku,jadilah-semoga Allah memberi petunjuk-seorang yang mukminah, yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya.Jadilah seorang yang Rela Allah sebagai Tuhannya,Islam sebagai agamanya, dan Muhammad .shallallahu 'alaihi wasallam sebagai nabi dan Rasulnya.Dari AL-Abbas bin Abdul Mutalib r.a.,bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . pernah bersabda ;”Telah merasakan nikmatnya iman orang yang Rela Allah sebagai tuhannya, Islam sebagai agamanya,dan Muhammad sebagai Rasulnya.” ( Riwayat Muslim ).

Wahai Ibuku, hendaklah ibu mempersiapkan diri dengan bekal takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah berfirman;”dan berbekallah,sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
”( AL- Baqarah ;197 ).


perhatikanlah Allah setiap saat,baik ibu dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan. Allah Subhanahu wa Ta'ala Berfirman;‘’sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yangtersembunyi di bumi dan tidak ( pula ) di langit. ( Ali Imran ;5 ).


Wahai Ibuku, sinarilah seluruh kehidupan ibu dengan sinar Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena di dalam keduanya terdapat kebahagian di dunia dan akhirat. dan hindarilah,wahai ibuku,dari perbuatan yang mengikuti hawa nafsu,karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;”Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari tuhannya sama dengan orang yang (telah dijadikan oleh syetan ) memandang perbuatan yang buruk itu sebagai perbuatan baik dan mengikuti hawa nafsunya. ( muhammad ; 14 )


Hendaklah akhlak ibu adalah Qur’an. Dari Aisyah r.a. berkata; ”Akhlak Nabi .shallallahu 'alaihi wasallam adalah Qur’an”Wahai Ibuku, jadilah suri teladan yang baik untuk anak-anak ibu,dan berhati-hatilah jangan sampai mereka melihat ibu melakukan perbuatan yang menyimpang dari perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul- Nya karena anak-anak biasanya banyak terpengaruh oleh ibunya.Wahai ibuku. jadilah ibu sebagai isteri shalehah yang paling nikmat bagi sang suami, agar anak-anak ibu dapat terdidik dengan pertolongan Allah dalam suatu rumah yang penuh kebahagiaan suami istri.

Wahai ibuku,saya wasiatkan-semoga Allah menjaga ibu dari segala kejahatan dan kejelekan-agar ibu memperhatikan pendidikan kuncup-kuncup mekar dari anak-anak ibu dengan pendidikan islam, karena mereka merupakan amanat dan tanggung jawab yang besar bagi ibu, maka peliharalah mereka dan berilah hak pembinaan mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;
”Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya.
( AL-Mu’minun;8 )

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . bersabda;’’setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. ( Muttafaq Alaih )

Wahai ibuku, agar rumah ibu merupakan contoh yang ideal dan benar bagi rumah keluarga muslim, tidak terlihat di dalamnya seuatu yang di haramkan dan tidak pula terdengar suatu kemungkaran, sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan penuh keimanan, mempunyai akhlak yang baik, dan jauh dari setiap tingkah laku yang tidak baik.

Wahai ibuku,jadilah ibu-semoga Allah memberi taufiq kepada ibu untuk setiap kebaikan sebagai isteri yang dapat bekerjasama dengan suami ibu dalam memahami problematika dan kesulitan yang dihadapi anak-anak, dan bersama-sama mencarikan upaya penyelesaiannya dengan cara yang benar. Hendaknya ibu bersama bapak mempunyai peranan yang besar dalam memilihkan teman-teman yang baik untuk mereka, dan menjauhkan mereka dari teman-teman yang tidak baik.perhatikan penjagaan mereka, agar terjauhkan dari sarana yang merusak akhlak mereka,karena kita sekarang berada pada zaman yang penuh dengan penganjur kerusakan, baik dari golongan manusia maupun dari golongan jin. perhatikan sungguh-sungguh perkawinan putera-puteri ibu bapak pada masa lebih awal dan bantulah mereka,karena perkawinan itu akan lebih menjaga mata dan keselamatan sexsual mereka,
dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . telah menunjukkan hal itu;”wahai seluruh kaum remaja,barangsiapa diantara kamu telah mempunyai kemampuan maka menikahlah, karena hal itu lebih selamat untuk mata dan kelamin. Dan barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, karena itu merupakan obat baginya. ” ( Muttafaq Alaih )

Wahai ibuku,peliharahlah shalat lima waktu pada waktunya masing-terutama shalat fajar, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;
Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” ( An-Nisa;103 ).

Usahakan untuk selalu khusyu’ dalam shalat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, ( yaitu )orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. ( AL-Mi’minun;1-2 ).


dan dengan itu, ibu menjadi suri teladan yang baik bagi putera-puteri ibu.Wahai ibuku,jadilah suri teladan yang baik bagi putera-puteri ibu dalam keteguhan memakai hijab syar’i yang sempurna,terutama tutup wajah.Hal itu sebagai ketaatan kita pada perintah Sang Pencipta langit dan bumi dalam firman Nya;”Hai Nabi,katakanlah kepada isterimu,puteri-puterimu para istri orang-orang mukmin,agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supanya mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah maha Pengampun lagi Maha penyayang.”( AL-Ahzab;59 )

Sabtu, 07 November 2009

Pagi-pagi indah bersama Mama

"Isya!,,Isya !!isya!!..bangun nak, sudah pagi .Nanti malaikat nya sudah terbang kelangit. Sholat shubuh mu tidak diterima.."

Kata-Kata itulah yang sangat aku rindukan.. Kata kata penuh harap yang selalu menyapa ku di saat matahari beranjak dari peraduannya. Sebuah kata-kata penuh harapan tulus,suci dan penuh kasih sayang.Ya, kata-kata sakti dari seorang mama. Kata-kata penuh cinta yang dilontarkan seorang wanita yang surga saja dibawah telapak kakinya.Namun, aku harus terima untuk tidak dapat lagi mendengar kata-kata itu untuk selamanya.

Kini, yang ada aku harus bangun sendiri ,atas kesadaran sendiri.Karena kebutuhan ku. Kadang bangun pagi ku diantar suasana rindu akan suara itu. Terkadang hatiku berbisik "Mama kenapa tidak membangunkanku lagi?" sembari membayangkan dahulu aku hanya mengelu-ngelu bila dibangunkan mama. Aku pura-pura ngantuk berat, kadang minta didudukan seperti manusia lanjut usia saja.

Kalau sekarang bangun pagi ku diantar sebuah kewajiban, yah kewajiban untuk shalat shubuh ,habis tuh beres-beres dan kemudian pergi kuliah pagi.

Kalau dilihat-lihat, jauh sekali perbedaan hakikat bangun paginya. Jadi tidak pantaslah bagiku untuk bertanya kenapa mama tidak akan membangunkan lagi dipagi hari untuk selama-lamanya.

Hatiku hanya bisa berbisik:
"Tuhan benar-benar Maha Pengasih,
Dia benar-benar penyayang,
Cinta Kasih Nya seluas langit dan bumi,
Dia Dzat yang paling mulia,
sehingga manusia yang diciptakanNya pun dimuliakan,
tapi kita manusia terkadang lupa,
bahwa kita selalu dimuliakanNya,
dengan cara dan jalan yang berbeda,
walau jalan itu bukan jalan yang kita sukai,
padahal Allah lebih mengetahui,
selalu memilihkan yang terbaik ,

Allah, ampuni aku ,
hambaMu yang tidak tahu diri,
pernah tidak menyukai Mu karena telah mengambil apa yang menjadi hakMU,
hamba pernah tidak suka karena Engkau mengambilnya ,
ketika hamba sedang membutuhkannya,
karena sedang benar-benar membutuhkannya,
hamba masih butuh cinta kasih Ibu,

Hamba merengek bagaikan anak kecil yang hilang ditengah keramaian,
hamba ke berlarian bagai anak ayam yang kehilangan induknya,
lalu senggugukan , terisak-isak dengan bodohnya,
sungguh tidak tahu diri ini,
marah untuk sesuatu yang Allah gariskan,

Masih adakah ampunan untuk hambaMu ini ya Allah,
Masih layakkah hamba untuk diterima?

Walau Beliau telah meninggalkanku genap satu tahun,
ternyata rasa rindu itu semakin besar,

Rasa yang kukira akan memudar seiring berjalannya waktu,

Hanya satu keinginan dalam hatiku,
Mama kapankah kita akan bertemu kembali...

Maaf kan HambaMu ini ya Allah..

Pagi ini, air mataku jatuh lagi,
Rindu ku sudah tidak terperi,

Maafkan HambaMu ini ya Allah..

Pagi ini, pertama yang kulakukan bukan shalat shubuh,
tapi menuliskan rasa yang melumpuhkan semangat ku..."